Jumat, 21 Agustus 2009

--The answer cannot be appeared--

Ternyata, menemukan halaman "Page cannot be displayed" gak selamanya bikin sebel. Seringnya orang menemukan halaman ini kadang2 justru memunculkan suatu inspirasi dan ide kreatif.
Contohnya seperti yang udah aku buat ini.. Aku ibaratkan bukan page yang cannot be displayed, tapi answer cannot be appeared (fortunely, for now)


The answer cannot be appeared
The answer you are looking for is cannot realized for now. You might be experiencing pray difficulties, or you may need to adjust your pray settings.

--------------------------------------------------------------------------------

Please try the following:

- Refresh your mind, or try again later.
- If you prayed about something, make sure that you pray for something good.
- Some wishes cannot be true for now, but He will make every thing beautiful in his times. Just be patient.
- If you are trying to reach a secure place to pray, you can find it in God's place. Just invite Him to go inside your heart.
- Come back next day on the same time and the same place for praying.



Cannot find server or DNS Error
Kingdom of Heaven Explorer


GBU^^

Kalo aku komputer, Tuhan adalah Programmer-ku

Kalo aku komputer, Tuhan adalah Programmer-ku.
Dia pasang antivirus terbaik buat aku. Dia bikin program terbaik buat kelangsungan hidupku. Dia pasang screen protector, keyboard protector, dan protector yang lainnya buat melindungi aku.
Dia juga pakai UPS sebagai perangkat tambahan bagi aku. Dia nggak akan membiarkanku mati total. Sekalipun listrik mati, aku akan tetap hidup. Dia juga pasang koneksi internet pada diriku. Koneksiku pada komputer lain. Dia pakai aku untuk memberkati orang lain.
Dia tulis note di FB, Dia posting di blog.. Dia selalu pakai aku untuk menjadi saluran berkat. Betapa bangganya aku!

Sampai suatu saat spyware datang mengincar. Aku menyadari kedatangannya. Tapi antivirus yang Tuhan berikan padaku tidak pernah lagi aku update. Spyware itu berusaha merusak hidupku. Menghapus semua data-data iman yang aku punya. Aku semakin putus asa. Sepertinya Programmerku hilang entah ke mana.. Nampaknya kali ini hidupku akan jatuh di tangan Hacker.
Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku perbuat. Tapi Programmerku tahu. Dia meng-install ulang ku. Dia install program-program lain juga. Dia kembali membuat data-data iman dalam diriku.
Kini Dia pakai aku lagi sebagai alat untuk berkomunikasi lagi, bahkan lebih luar biasa! Aku bisa jadi alat untuk berhubungan dengan komputer lain lagi.

Kini, aku tidak akan pernah membiarkan antivirusku out-of-date lagi. Aku akan me-refresh diriku tiap hari dengan FirmanNya. Aku mau jadi lawan Hacker. Aku tidak akan membiarkan spyware apapun datang pada diriku maupun komputer lain.. Aku tidak mau mengecewakan Programmerku lagi. Aku pun tidak akan pernah takut akan segala macam spyware dan virus. Karena aku tahu aku punya Programmer terbaik di dunia.

Pembaca, inilah yang dilakukan seorang programmer pada komputernya..
Bisa bayangkan apa yang Tuhan lakukan pada dirimu?
Tuhan sudah memberi antivirus padamu.. Jadi maukah kamu meng-updatenya setiap hari?
Tuhan berikan hikmat, mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar. Jadi maukah kamu membaca firman-Nya, melakukan firman-Nya, dan menjauhi larangan-Nya?

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." Yakobus 1:12

Semoga note ini bisa jadi berkat buat kamu!!
GBU^^

Minggu, 02 Agustus 2009

Bapa yang Sedang Menyetir

Cerita ini aku copy paste dari note temen FBku.. dan dia sendiri juga ngopas entah dari mana.. yang pasti bagi aku cerita ini sangat menyentuh... moga menyentuh kamu juga.. Met mbaca!^^


Seorang pembicara Dr. Wan menceritakan pengalamannya:

Ketika ia dan seisi keluarga tinggal di Eropa, satu kali mereka hendak pergi ke
Jerman, itu butuh 3 hari mengendarai mobil tanpa henti, siang dan malam.
Maka, mereka sekeluarga masuk ke dalam mobil -- dirinya, istrinya, dan anak
perempuannya berumur 3 tahun. Anak perempuan kecil-nya ini belum pernah bepergian pada
malam hari. Malam pertama di dalam mobil, ia ketakutan dengan kegelapan diluar sana.

"Mau kemana kita, papa?"
"Ke rumah paman, di Jerman."
"Papa pernah ke sana?"
"Belum"
"Papa tahu jalan ke sana?"
"Mungkin, kita dapat lihat peta."
[Diam sejenak] "Papa tahu cara membaca peta?"
"Ya, kita akan sampai dengan aman."
[Diam lagi] "Dimana kita makan kalau kita lapar nanti?"
"Kita bisa berhenti di restoran si pinggir jalan?"
"Papa tahu ada restoran di pinggir jalan?"
"Ya, ada."
"Papa tahu ada dimana?"
"Tidak, tapi kita akan menemukannya"
Dialog yang sama belangsung beberapa kali dalam malam pertama, dan
juga pada malam kedua.
Tapi pada malam ketiga, anak perempuannya ini diam.
Pembicara berpikir mungkin dia telah tidur, tapi ketika ia melihat ke cermin ia
melihat anak itu masih bangun dan hanya melihat-lihat ke sekeliling dengan tenang.
Dia bertanya-tanya dalam hati, kenapa anak perempuan kecil ini tidak
menanyakan pertanyaan-pertanyaan lagi.
"Sayang, kamu tahu kemana kita pergi?"
"Jerman, rumah paman."
"Kamu tahu bagaimana kita akan sampai ke sana?"
"Tidak"
"Terus kenapa kamu tidak bertanya lagi?"
"Karena papa sedang mengemudi."
Jawaban dari anak perempuan kecil berumur 3 tahun ini kemudian menjadi kekuatan dan
pertolongan bagi si pembicara selama bertahun-tahun, ketika dia mempunyai
pertanyaan-pertanyaan dan ketakutan-ketakutan dalam perjalanannya bersama Tuhan.
Ya, Bapa kita sedang mengemudi. Kita mungkin tahu tujuan kita (kadang-kadang kita tahu
seperti anak kecil -- "Jerman" -- tanpa mengerti dimana atau apa itu sebenarnya).
Kita tidak tahu jalan ke sana, kita tidak dapat membaca peta, kita tidak tahu apakah
kita akan menemukan rumah makan sepanjang perjalanan.
Tapi gadis kecil ini tahu hal terpenting -- Papa sedang mengemudi -- dan dia aman.
Dia tahu papanya akan menyediakan semua yang dia butuhkan.
Kenalkan engkau Papa mu, Gembala Agung, sedang mengemudi hari ini?
Apa sikap dan responmu sebagai seorang penumpang, anakNya yang dikasihiNya ?
Kita mungkin telah menanyakan terlalu banyak pertanyaan sebelumnya, tapi kita dapat
menjadi anak kecil itu, belajar menyadari fokus terpenting adalah "Papa sedang
mengemudi".
Tuhan adalah gembala kita.
"Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak
Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."

Mazmur 9:10 "Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Wahyu 9:17 "The LORD bless you and keep you; the LORD make his face shine upon you and
be gracious to you; the LORD turn his face toward you and give you peace."

GBU much!